Perkembangan Ekonomi dunia
menurut Prof. Hendra Halwani (2004:67), dalam beberapa dekade belakangan ini,
bahkan untuk beberapa dekade yang datang ‘Kapitalisme Global’ nampaknya masih akan memegang kendali ekonomi
dunia. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Kapitalisme Global adalah karya
canggih dari negara-negara barat.
Dunia kini memasuki era
globalisasi perdagangan dan investasi untuk ASEAN-AFTA (2003). APEC (2010) dan
perdagangan bebas secara total-WTO (2002), dimana negara-negara kawasan akan
diwarnai gelombang arus masuk dan keluar yang terjadi secara bebas. Perdagangan bebas yang sengaja diciptakan
oleh organisasi Asian Pacifik maupun lainnya, tidak lepas dari kepentingan
barat yang dipayungi oleh World Trade
Organization (WTO).
Perdangan bebas patut
diakui bahwa disuatu sisi berdampak positif karena akan mendorong negara-negara
dunia lebih kompetitif. Akan tetapi disisi lain, berdampak negative karena
negara-negara berkembang tetap akan menjadi negara berkembang (the Third World Countries) yang
dominannya adalah negara-negara Islam, karena tidak memiliki kemampuan
teknologi dan sumber daya yang memadai dibeberapa negara berkembang. Tentunya
bagi negara-negara berkembang hal demikian sangatlah tidak adil.
Kapitalisme Global yang
didukung sebagian besar negara-negara barat memang begitu berpengaruh terhadap
negara lain dan sangat menakutkan. Tetapi hal ini kedepannya akan menjadi
sesuatu yang tidak menakutkan lagi, karena problem internal negara-negara barat
itu sendiri, Demografi Penduduk negara-negara barat misalnya salah satu yang
menjadi momok negara-negara barat.
Demografi Timur VS Demografi Barat
Menurut
Samuel P. Hutington (1996:195), Angka Demografi yang ditandai dengan semakin
meningkatnya penduduk di negara-negara Timur (Islam) dari tahun ketahun semakin
meningkat. Bahkan menurut Hutington jumlah penduduk Islam pada tahun 1980
berjumlah 18 persen akan terus meningkat pada angka 20 persen pada tahun 2000
dan akan mencapai 30 persen pada tahun 2025.
Dengan
demikian negara muslim atau penduduk muslimakan didominasi oleh penduduk
berusia muda, dengan meningkatnya jumlah usia remaja dan usia-20an. Lebih
lanjut Hutington menjelaskan bahwa pertumbuhan penduduk di Negara Islam
(muslim), akan terasa berpengaruh signifikan ketika memasuki awal abad XXI
karena sebagian besar penduduk berusia muda adalah masyarakat urban dan minimal
berpendidikan sekolah dasar.
Lalu
bagaimana dengna angka demografi barat. Demografi Barat mengalami kenaikan
pula. Akan tetapi, kenaikan angka demografi barat diikuti dengan maraknya
berbagai macam tindakan amoral oleh penduduk barat. Kegiatan Free Seks,
Pernikahan Bebas, dan tindakan amoral lainnya hari ini begitu mewarnai
kehidupan anak muda dibarat. Sehingga menurut sebagian analis bahwa hal ini
akan berpengaruh negatif terhadap daya tahan negara barat dalam menjalankan
sistem kehidupannya. Tentunya hal ini sangat berbeda dengan anak muda Timur
(Islam) yang mulai perhatian terhadap agamanya.
Ekonomi Islam Indonesia dan Umur Demografi Indonesia
Samuel
P. Hutington menjelaskan bahwa Negara-negara Asia, jumlah penduduknya pertahun
terus mengalami peningkatan. Jumlah penduduk Indonesia setiap tahunnya
mengalami penigkatan sebesar 2 persen pertahunnya. Pertumbuhan penduduk ini
menjadi suatu berkah tersendiri bagi bangsa Indonesia. Karena dengan demikian
anak muda Indonesia semakin banyak dan peluang anak muda untuk melanjutkan
tongkat estapeta kepemimpinan semakin besar.
Dalam
bidang Ekonomi pun demikian, akan banyak peluang kedepan yang memegang kendali
ekonomi Indonesia adalah anak muda. Kalau melihat tesis yang dibangun oleh
Hutington bahwa anak muda dinegara muslim semakin perhatian terhadap Agamanya
yaitu Islam, menurut penulis hal ini akan berpengaruh terhadap berubahnya
berbagai aspek dalam kehidupan. Dalam aspek ekonomi misalnya, bisa jadi Ekonomi
Islam menjadi pilihan anak muda dalam mengatur sistem Ekonomi Negara. Kalau
yang terjadi adalah demikian bisa dipastikan Umur Ekonomi Islam di Indonesia akan bisa bertahan lama. Dan akan
diikuti oleh runtuhnya Kapitalisme Global yang diatur oleh anak muda Negara
Barat berdasarkan kehendak perutnya masing-masing. Allahu A’lam
Sumber Gambar: http://www.jurnal-ekonomi.org/tag/ekonomi-islam/