Sabtu, 18 Mei 2013

Restorasi HPMIG Yogyakarta



Oleh: Rifadli Kadir

Anggota HPMIG Yogyakarta / Mahasiswa Keuangan Islam UIN Sunan Kalijaga
Artikel ini dimuat di Gorontalo Pos

Tepat Minggu (24/2) kemarin HPMIG Yogyakarta mengadakan Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub). Musyawarah ini digagas oleh mayoritas anggota HPMIG Yogyakarta yang peduli terhadap  perbaikan dan kemajuan di tubuh HPMIG. Paling tidak ada tiga alasan yang dijadikan penguat kenapa Muscablub ini diadakan.
Pertama, alasan konstitusional. Secara konstitusi masa kepengurusan sebelumnya (Periode 2011-2012) telah berakhir. Sebagaimana amanat pasal 19 ayat 2 AD/ART HPMIG menyebutkan bahwa “masa jabatan pengurus HPMIG cabang adalah 1 (satu) tahun terhitung sejak pengurus HPMIG cabang Domisioner”. Mengingat pengurus HPMIG Cabang Yogyakarta sebelumnya domisioner pada tanggal 11 desember 2011, maka seharusnya secara konstitusi masa kepengurusan 2011-2012 sudah domisioner pada tanggal 12 desember 2012. Musyawarah Cabang secara normal tidak mau diadakan oleh kepengurusan 2011-2012 karena alasan pribadi yang tidak dapat diutarakan disini.

Kedua, transparansi dana. Tidak ada transparansi dana secara tertulis dari kepengurusan 2011-2012. Dana yang masuk ke HPMIG Yogyakarta terhitung sebesar Rp. 195.000.000,- dengan rincian Rp. 20.000.000,- dari masa Bapak Marten Taha, dana hibah Pemprov Rp. 20.000.000,-, Rp. 5.000.000 dari Bapak Hamim Pou, dan hibah Pemprov untuk perbaikan asrama baru sebesar Rp. 150.000.000,-. Semua dana tersebut tidak diketahui kemana rimbanya. Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari kepengurusan 2011-2012 terkait penggunaan dana tersebut.
Ketiga, selama masa kepengurusan HPMIG 2011-2012 dinilai tidak berjalan sebagaimana mestinya. Tidak ada hal-hal besar dan signifikan pengaruhnya kepada daerah yang dilakukan kepengurusan ini. Alih-alih mau mengadakan agenda besar, rapat kepengurusan pun hampir tidak ada – kalaupun ada hanya secara informal dan beberapa kali saja. Melihat hal ini beberapa anggota yang tidak rela kemudian melakukan semacam “koordinasi” melalui telepon, sms dan BBM kepada ketua umum agar segera diadakan Musyawarah cabang secara normal.
Inti dari “koordinasi’ yang mereka lakukan sebenarnya hanya satu: “Perbaikan HPMIG”. Tetapi niatan perbaikan itu berakhir pada di reshuffle-nya beberapa pengurus yang kerap “mengancam” kekuasaan seorang ketua umum tanpa ada Sidang Pleno terlebih dahulu dan tidak sepengetahuan PB HPMIG. Keputusan reshuffle pun hanya diberitahukan melalui Broadcast BBM. Pada tahap ini, ketua umum sebagai pucuk tertinggi di HPMIG Yogyakarta dinilai menyalahgunakan wewenang.


Kenapa Restorasi?
            Restorasi adalah idiom yang mewakili tema Muscablub kemaren. Menurut pernyataan ketua panitia alasan diambilnya tema ini untuk menyegarkan dan menkonstruk kembali kepengurusan HPMIG Yogyakarta. Beberapa tahun belakangan HPMIG Yogyakarta dinilai semacam “absen” dalam memberikan kontribusi positif-signifikan terhadap daerah Gorontalo baik dari pewacanaan ide-ide segar untuk pembangunan daerah, maupun aksi nyata kader.
            HPMIG Yogyakarta sebagai Kelompok Strategis (Strategic Community) dalam relasi kuasa kepimimpinan sekaligus wadah kaderisasi pemimpin daerah dimasa depan seharusnya tidak mengalienasi kontribusi positif dengan hal yang tidak subtantif serta merugikan. Penyadaran melalui “restorasi” menjadi penting untuk membangun kultur anti-kritik dan anti-primordialisme dalam tubuh HPMIG Yogyakarta. Terlebih lagi dengan adanya Muscablub ini diharapkan menjadi pelajaran berarti kepada seluruh anggota dan alumni HPMIG Yogyakarta agar tidak menyalahgunakan kekuasaan. Dan seharusnya setiap anggota dan alumni tetap berniatan untuk mengkhidmatkan diri demi perbaikan HPMIG Yogyakarta, yang muara akhirnya sejatinya adalah perbaikan daerah Gorontalo tercinta.     

Ketua Baru
Pada Muscablub (minggu, /24/2) terpilih sebagai Ketua Umum kepengurusan HPMIG Yogyakarta 203-2014 adalah saudara Rahmat Ibrahim. Pada penyampaian visi dan misinya, ia menyampaikan bahwa akan mengemban tugas dan tanggungjawab sesuai amanah Muscablub. Ia pun menyampaikan bahwa kepengurusan HPMIG ini tidak akan berjalanan sebagaimana mestinya tanpa dukungan dari seluruh anggota HPMIG Yogyakarta. Perbaikan hubungan persaudaraan antara sesama “orang” Gorontalo di Yogyakarta pun menjadi bagian dari hal yang ingin ia lakukan selama masa kepengrusan.
Pada sesi tanya jawab dan urun saran dari para anggota dan alumni pada saat Muscablub tersebut ada yang mengusulkan untuk mengusut Transparansi Dana kepengurusan 2012-2013, serta tetap konsisten dalam melaksanakan program demi kemajuan HPMIG. Setelah dibacakannya konsideran pengesahan ketua umum baru ini, maka acara Muscablub berakhir. 

Harapan Kedepan
            HPMIG Yogyakarta yang juga merupakan bagian dari HPMIG secara umum. Sebagai kelompok strategis HPMIG Yogyakarta mempunyai posisi signifikan terhadap masa depan Gorontalo. HPMIG Yogyakarta seharusnya menjadi entitas yang lebih menonjolkan “Nilai Intelektualitas” dibanding HPMIG lainnya. Mengingat posisi HPMIG Yogyakarta berada pada Kota Pendidikan sekaligus budaya, dengan mana di kota ini para ilmuan dan masyarakat dari berbagai daerah berkumpul untuk menimba ilmu.
            Reposisioning HPMIG Yogyakarta penting untuk dirumuskan kembali terlebih menghadapi momen-momen besar kedaerahan. Gerakan (Kerja) yang dilakukan haruslah berorientasi pada pembangunan “nilai peradaban” Gorontalo. Orientasi kinerja pada pembangunan nilai peradaban, ikut menentukan apa yang seharusnya dilakukan. Pembangunan nilai lebih diutamakan daripada kerja praksis tapi kosong makna. Dengan begitu, kecenderungan terjun pada hal praktis tanpa bekal nilai ini seharusnya dikurangi dan diatasi. Karena hal ini jika tidak diperhatikan suatu saat nanti menjadikan para kader dan alumni HPMIG Yogyakarta terjerembab pada “Kebusukan” yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, harapan dari para anggota adalah bagaimana HPMIG ini menjadi wadah untuk penanaman nilai-nilai untuk membangun Gorontalo dimasa yang akan datang. Semoga dengan terpilihnya ketua baru menjadi harapan positif perbaikan HPMIG Yogyakarta mendatang. 
 





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar