Minggu, 15 Januari 2012

OPTIMALITAS PARETO: A HUMAN CRIME


Sejak abad 17 dan 18, kontribusi ilmu ekonomi konvensional tidak dapat dipungkiri. Pada tahap ini ilmu ekonomi menemukan sofistifikasi ideal dengan dua tujuan utamanya. Dua tujuan itu bisa dilihat dari tujuan positif dan normatif yang dicanangkan ilmu ekonomi. Secara positif ilmu ekonomi bertujuan untuk ”efisiensi” dan ”pemerataan” distribusi sumber daya. Adapun secara normatif ilmu ekonomi ditujukan untuk kesejahteraan manusia, terbukannya kesempatan kerja, optimalisasi pertumbuhan ekonomi dan tujuan normatif lainnya.
Namun sungguh sayang, dua tujuan ini hanya menjadi impian yang sampai sekarang masih dipertanyakan dan sulit untuk diterapkan karena sistem ekonomi yang dipakai dalam suatu negara pada saat ini tidak menghendaki hal itu dan lebih menekankan kepada pandangan pencerahan positivistik. Pada dasarnya pandangan positivistik lebih menekankan pada pemenuhan kepentingan individu dan cenderung mengabaikan kesejahteraan sosial secara umum.
Berbicara pemenuhan kepentingan pribadi, ada teori Ekonomi yang dikenal dengan Optimalitas Pareto. Optimalitas Pareto mengatakan bahwa selama pemenuhan kepentingan pribadi tidak membuat orang lain menjadi jelek atau lebik jelek maka pemenuhan tersebut tidak mengapa. Namun, pada perjalanannya teori ini menyimpang, karena kebanyakan pemenuhan kepentingan yang ada diperoleh dengan mengabaikan kepentingan sosial masyarakat, sehingga menyebabkan orang lain menjadi tidak baik dalam pemenuhan kepentingan, bahkan kebutuhan sosialnya.
Dengan pandangan optimalitas pareto ini pula maka terjadilah banyak kejahatan kemanusian. Salah satu kejahatan kemanusia yang sangat menonjol adalah semakin terbuka lebarnya jurang pemisah antara orang kaya dan orang miskin. Denga teori ini, orang kaya akan menggap bahwa apa yang diperoleh adalah hasil usahanya sendiri tanpa adanya pengorbanan orang lain didalamnya, sehingga menggerus ekses sosial didalamnya. Dan masih banyak lagi kejahatan kemanusian yang ditimbulkan seperti dekadensi moral, budaya konsumtif yang tinggi, dan semakin jauhnya seseorang dari keluargannya. Sekali lagi Optimalitas Pareto memberikan kejahatan kemanusiaan.
Oleh karena itu perlu adanya suatu sistem ekonomi yang tidak hanya menekankan pada pemenuhan kepentingan pribadi, tetapi juga harus memperhatikan aspek sosial seperti kesejahteraan masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi masyarakat. Lebih penting lagi bagaimana sistem itu tidak hanya beriorentasi pemenuhan kebutuhan keduniaan, tetapi memenuhi kebutuhan yang lebih jauh lagi, yaitu kebutuhan transedental manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar