Minggu, 29 Januari 2012

EMBARGO ‘PEMULUS’ KEPENTINGAN

Beberapa hari ini dunia International dikejutkan dengan Embargo Amerika dan Uni Eropa tehadap Republik Iran. Embargo (dari Spanyol Embargo) adalah larangan parsial atau lengkap dari perdagangan dan perdagangan dengan sebuah negara tertentu, dalam rangka untuk mengisolasi. Embargo dianggap tindakan diplomatik yang kuat diberlakukan dalam upaya, oleh suatu negara memaksakan dan untuk mendapatkan hasil nasional-bunga yang diberikan dari negara di mana ia dikenakan.
Embargo mirip dengan sanksi ekonomi dan umumnya dianggap hambatan hukum untuk perdagangan, tidak menjadi bingung dengan blokade, yang sering dianggap sebagai tindakan perang . Embargo adalah serangkaian Undang-undang yang disahkan oleh Konres Amerika Serikat 1806-1808 selama masa jabatan kedua Presiden Thomas Jefferson.
Dalam sejarah perjalanan Amerika, ada beberapa negara yang pernah di Embargo, Kuba misalnya. Kuba di Embargo Amerika karena ketidak mauannya menaati kebijakan Ekonomi Amerika. Sehingga Embargo menyebabkan Krisis dalam berbagai hal seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan. Walaupun embargo memiliki dampak negatif bagi negara yang diembargo, Amerika tetap melakukan dengan dalih menghukum tindakan melanggar perjanjian International. Walaupun bisa-bisa saja suatu Negara tidak suka dengan kebijakan yang dibuat negara lain sehingga negara tersebut tidak taat pada aturan itu.
Korea utara pun tidak lepas dari embargo Amerika. Embargo Amerika dilakukan untuk mencegah berkembangnya Nuklir Korea Utara. Dengan Nuklir ini Korea Utara dapat mengembangkan persenjataannya menjadi senjata canggih melebihi negeri adikuasa itu. Pembajakan pun dilakukan Amerika untuk melumpuhklan Korea Utara. Dengan dalih yang sama, bahwa Korea Utara telah melanggar kepentingan Amerika, maka segala bentuk Embargo pun diluncurkan Amerika.
Sekarang pun sama, Iran menjadi sasaran Embargo. Dengan alasan tidak mematuhi perjanjian perdagangan Internasional Embargo terhadap Iran dilakukan. Selain tujuan Ekonomi Amerika, mungkin ada satu alasan kenapa Iran di Embargo. Misalnya ketika minyak dan sumber daya Iran dikembangkan sehingga dapat menyayingi negeri adikuasa tersebut. Misalnya ketika minyak dan nuklir Iran dikembangkan untuk kemudian dijadikan bahan untuk pembuatan senjata, maka secara tidak langsung itu akan menakutkan Amerika, jangan-jangan senjata tersebut nantinya akan dipakai untuk melawan Amerika ketika misalnya terjadi perang antara Iran dan Amerika sebagai efek dari Embargo.
Embargo Amerika terhadap Iran pun tidak lepas dari langkah ’Pemulus’ kepentingan Amerika terhadap Timur Tengah. Iran yang selama ini dituduh oleh Amerika sebagai negara yang mensponsori para ”teroris” diantara negara lainnya, tentunya memberikan momok tersendiri bagi Amerika. Misalnya terlihat dari bagaimana sikap Iran terhadap Hamas di Falestina. Iran menurut Amerika, menyediakan senjata, pelatihan, dan dana untuk Hamas, termasuk Jihad Islam Falestina (PIJ) dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina-Komando Umum (PFLP-GC). Begitupun sejak akhir konflik Israel-Hizbullah 2006, Iran telah membantu Hizbullah dalam mempersenjatai. Iran pun telah memberikan ratusan juta dolar untuk mendukung Hizbullah di Lebanon dan telah melatih ribuan pejuang Hizbullah di kamp-kamp di Iran. Tentunya hal ini sangat membahayakan kepentingan Israel yang tak lain adalah saudara dekat Amerika.
Tidak hanya sampai disitu, aksi Iran terhadap Irak semakin membuat Amerika garang. Iran memnberikan janji untuk mendukung stabilisasi Irak. Pemerintah Iran terus memberikan dukungan, termasuk senjata, pelatihan, pendanaan, dan bimbingan kepada kelompok-kelompok militan Syiah Irak yang menargetkan AS dan pasukan Irak. Iran terus memasok pasukan Irak Militan dengan roket canggih, senapan sniper, senjata otomatis, dan mortir yang menewaskan pasukan Amerika dan koalisi. Dan masih banyak lagi aksi-aksi Iran yang membuat AS gerang. Jadi wajar saja kalau Amerika melakukan Embargo terhadap Iran.
Dengan embargo ini, diharapkan ekonomi Iran lumpuh. Sehingga ia tidak dapat menjalankan roda kehidupan masyarakatnya seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan yang terpenting lagi, Iran tidak dapat memberikan bantuan terhadap negeri Arab yang kontra terhadap Amerika. Asumsi Amerika mungkin kalau Iran masih saja memberikan bantuan tehadap Negara Arab, seperti Falestina, maka AS tidak dapat memuluskan kepentingannya yaitu menjadikan Israel sebagai Negara Merkeda. Begitu juga di Irak. Amerika akan kesulitan mengeksploitasi minyak Irak, kalau saja Iran masih terus-terusan memberikan bantuannya. Sikap Iran Ini patut diapresiasi, semoga saja aksi ini bukan hanya pendulang citra pemerintahan Iran yang di pimpin oleh Mahmoud Ahmadinejad. Karena konon kabarnya Ahmadinejad lagi suka berkunjung ke negara-negara Amerika Latin dan menjalin kedekatan dengan negara-negara tersebut. Allahu a’lam.


Sumber Gambar: http://beritaamerikalatin.blogspot.com/2011_09_01_archive.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar