Senin, 09 April 2012

Ruh BMT Indonesia



            Semangat Ekonomi Islam di Indonesia, menurut penulis sudah ada sejak lama yang dibawa oleh para niagawan muslim dalam menyebarkan Islam di Indonesia jauh sebelum berdirinya bank Muamalat  pada tahun 1992. Dalam teori Mekah yang dikemukaan oleh Prof. Buya Hamka, Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh wiraniagawan muslim dari Arab, yang semangat mereka pada saat itu tidak hanya berniaga, tetapi juga untuk menyebarkan nilai-nilai Islam ditengah masyarakat Indonesia. Semangat Ekonomi Islam yang dibawa pada saat itu tidak hanya menjadikan kegiatan ekonomi semata-mata untuk bisnis, tetapi lebih jauh dari itu kegiatan Ekonomi pada saat itu dijadikan sebagai sarana oleh para pedagang muslim untuk menyebarkan nilai-nilai Islam, sehingga Islam menjadi Spirit perjuangan untuk membebaskan Indonesia dari cengkraman penjajah.
            Semangat itulah yang harusnya dijadikan oleh pelaku Ekonomi Islam sebagai pemicu dalam mengembangkan Ekonomi Islam dimasa sekarang maupun yang akan datang. Apalagi ditengah-tengah krisis Ekonomi Global yang banyak disebabkan oleh ketidak adaannya ketersambungan antara Ekonomi Makro dengan tataran Riilnya yaitu Ekomoni Mikro.
            Diitengah-tengah ketidak tersambungannya  Ekonomi Makro dengan Mikro yang banyak dialami oleh praktik Ekonomi Konvensional, Ekonomi Islam menawarkan sebuah solusi untuk menjembataninya. Baitul Mal Wa Tamwil atau sering disingkat dengan BMT lah salah satu Instrumen Lembaga Ekonomi Islam yang ditawarkan untuk menjembatani antara Ekonomi Makro dan Mikro. Sehingga BMT menjadi salah satu corong yang bersentuhan langsung dengan tataran riil masyarakat. Sehingga harapannya BMT dapat menjadi solusi alternatife dalam menyelesaikan berbagai permasalahan Masyarakat, khususnya dalam bidang peningkatan Ekonomi.
            Namun, yang perlu diperhatikan adalah semangat ataupun Ruh yang dibawa oleh BMT dalam mengembangkan transaksi Ekonominya dalam rangka penyelesaian permasalahan masyarakat, bangsa dan Negara haruslah bertitik tolak dari semangat wiraniagawan Muslim di Indonesia pada zaman dahulu. Ruh yang dibawa tidak hanya menjadikan aktifitas ekonomi BMT semata-mata untuk kegiatan Bisnis, tetapi yang jauh lebih penting dari itu adalah menjadikan pula aktifitas Ekonomi BMT sebagai kawacandra dimuka dalam penyebaran nilai-nilai Islam ditengah-tengah masyarakat. Dengan semangat ini, harapannya sikap skeptis masyarakat yang timbul oleh ketidak profesionalan sebagian BMT dalam mengelola dana masyarakat bisa terminimalisir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar