Sabtu, 16 April 2011

NASIONALISME


Islam agama universal yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat manusia. Hal yang diatur oleh islam bukan hanya masalah transdental ilahiyah atau masalah spiritual semata, tetapi juga mengatur antara hubungan manusia seperti muamalah, politk, ekonomi, bahkan dari bangun tidur sampai tidur lagi pun islam mengatur semuanya.
Begitu pun dengan masalah nasionalisme, islam mengatur hal tersebut. Nasionalisme yang dipahami dengan bagaimana seseorang mencintai tanah kelahirannya atau Negaranya, tetapi ada hal yang perlu digaris bawahi dari makna nasionalisme yang dipahami oleh orang-orang nasionalis sekuler, bahwa nasionalisme hanya sebatas kecintaan kepada tanah kelahiran yang dibatasi oleh batas-batas geografis ataupun batas-batas ras, suku, dan budaya.
Hal ini pernah dicontohkan oleh kaum muslimin ketika mempertemukan antara kaum muhajirin dan ansar. Betapa disana kita dapat melihat begitu erat ikatan nasionalisme aqidah ini. Dengan nasionalisme aqidah ini pun orang-orang ansar siap merelakan harta yang mereka miliki untuk dikasih ke orang-orang muhajirin yang baryu datang di madinah pada saat itu.
Islam, sekali lagi agama yang sempurna, tidak menganggap bahwa nasionalisme tidak hanya sebatas nasionalisme yang dibatasi oleh batasan geografis. Tapi nasionalisme yang ada dalam agama yang universal ini adalah nasionalisme aqidah. Nasionalisme yang tidak mengenal dari mana datangnya, dan dari suku apa orang tersebut. Islam mengajarkan bahwa dimana disuatu Negara ada yang beraqidah dengan islam maka disitulah Negara kaum muslimin.
Akan tetapi, sekarang dapat dijumpai hal yang sangat memprihatinkan betapa kaum muslimin tidak lagi bernasionalisme dengan nasionalisme aqidah yang dikehendaki oleh islam. Sehingga apa yang kita liat sekarang, misalnya ketika terjadi pembantaian oleh Israel ke Falestina tidak menjadi perhatian kaum muslimin pada umumnya, hanya segelintir orang yang memberikan perhatian terhadap masalah tersebut.
Hal ini mungkin disebabkan oleh hilangnya semangat nasionalisme aqidah tersebut. Sehingga menganggap urusan kaum muslimin diluar Negaranya bukan urusan dia. Oleh karena itu marilah ditumbuhkan semangat nasionalisme ini, sehingga ikatan kaum muslimin terjalin dengan kuat, dan menjadi kekuatan yang disegani oleh kawan dan ditakuti oleh musuh-musuh islam.

1 komentar: